Senin, 18 April 2011

Analisis Rasio Triwulanan PT. BPD Riau


Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan
Perhitungan Rasio Keuangan
PT BPD RIAU KEPRI
JL JEND SUDIRMAN NO. 377, PEKANBARU
Telp. 0761-37050, 37060

dahulu PT BPD RIAU, sampai dengan 23 September 2010

per Juni 2009 dan 2008

(Dalam Persentase)

Pos-pos

06-2009

06-2008





I. Permodalan







1. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit

16.67

23.95





2. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar

16.64

23.95





3. Aktiva tetap terhadap modal

10.57

10.39





II. Kualitas Aktiva







1. Aktiva produktif bermasalah

.64

.65





2. PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif

1.23

1.24





3. Pemenuhan PPA produktif

140.96

143.31





4. Pemenuhan PPA non produktif







5. NPL gross

1.31

1.58





6. NPL net

.45

.31





III. Rentabilitas







1. ROA

3.01

3.17





2. ROE

27.93

26.9





3. NIM

6.63

6.67





4. BOPO

70.45

67.77





IV. Likuiditas







LDR

54.1

40.98





V. Kepatuhan (Compliance)







1.a. Persentase Pelanggaran BMPK







a.1. Pihak terkait







a.2. Pihak tidak terkait







1.b. Persentase Pelampauan BMPK







b.1. Pihak terkait







b.2. Pihak tidak terkait







2. GWM Rupiah

5.1

11.13





3. PDN

.98

.03





Sumber data :

Berdasarkan Laporan Keuangan Publikasi Bank yang telah dipublikasi di media masa dan disampaikan kepada Bank Indonesia melalui media disket atau hasil cetakan/guntingan koran atau melalui e-mail.

Keterangan :

1.

Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.

Bank Indonesia tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab bank.

3.

Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat dan nomor telpon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.

Analisisnya:

Angka-angka tersebut di atas menunjukan korelasi antara perhitungan rasio camel dengan metode ALTMAN.

jika dijabarkan maka akan terlihat jelas bahwa variabel yang paling menentukan kegagalan usaha pada rasio camel adalah dari segi rasio aktiva produktif dan rasio permodalan,karena menurut ketetapan bank indonesia di dapat bahwa :

1. kualitas aktiva produktif

Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai fungsinya seperti :

a. pinjaman / kredit yang diberikan

b.wesel atau promes yang di beli dan didiskontokan

c.efek-efek atau surat berharga lain nya yang di perjualbelikan di bursa

d. deposito atau sertifikat deposito bank- bank lain

e. penyertaan pada perusahaan lain

dimana terdapat ketentuan:

a. sehat , apabila prosentase jumlah aktiva yang di klasifikasikan terhadap total aktiva yang produktif tidak lebih dari 5%

b. cukup sehat , apabila prosentase jumlah aktiva yang di klasifikasikan terhadap total aktiva yang produktif tidak lebih dari 5% sampai dengan 10%

c. kuarang sehat ,
apabila prosentase jumlah aktiva yang di klasifikasikan terhadap total aktiva yang produktif melibihi 10% sampai dengan 25%

d. tidak sehat ,
apabila prosentase jumlah aktiva yang di klasifikasikan terhadap total aktiva yang produktif lebih dari 25%

BPD RIAU KEPRI

Perhitungan pada BPD riau kepri menunjukan angka kualitas aktiva produktif nya senilai 140.96 di tahun 2009 dan 143.31 di tahun 2008.angka tersebut merupakan gabungan dari rasio permodalan dan kualitas aktiva.sesuai dengan ketentuan yang ada kualitas aktiva produktif bank tersebut masuk dalam kategori tidak sehat karena lebih dari 25%.sedangkan dari segi permodalan di tahun 2009 BPD riau kepri memiliki rasio CAR dengan memperhitungkan rasio credit mengalami penurunan.sehingga perhitungan rasio CAMEL nya diberi nilai 16.67 dan di tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 23.95,karena telah mengalami penurunan CAR nya di bawah ketentuan BI.


kesimpulan :

Dari hasil yang di peroleh dari pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut :

1. Ada dua jenis rasio yang paling menentukan tingkat kegagalan usaha bank adalah rasio kualitas aktiva produktif dan rasio permodalan.

2. prediksi kebangkrutan ALTMAN mendukung adanya kebangkrutan bagi bank yang di kategorikan kurang sehat dan cukup sehat.

3. Bagi bank yang pada rasio CAMEL di kategorikan sehat tetap dapat di katakan sehat karena hasil ALTMAN menunjukan keadaaan yang mengarah ketidakbangkrut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar