PENGERTIAN PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
TAHAP PERKEMBANGAN KONSEP
Tahap 2 : Perencanaan jangka panjang.
Tahap 3 : Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU).
Tahap 4 : Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan strategis yang terpadu ini bersifat administratif.
Tahap 5 : Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis.
MANFAAT DAN PERANAN RENCANA STRATEGIS
v Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
v Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
v Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
v Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
v Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.
2. Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3. Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.
TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
v Perumusan misi perusahaan;
v Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
v Penentuan arah, sasaran dan strategi;
v Identifikasi program dan proyeksi keuangan.
KONSEP PERENCANAAN STRATEGIS
Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.
EVOLUSI DARI MANAJEMEN STRATEGI
Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap I : Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.
Tahap II : Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang lebih lama.
Tahap III : Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.
Tahap IV : Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.
Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:
I. Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
II. Long range planning;
III. Businees strategic planning;
IV. Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
V. Strategic management.
MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).
Business Strategic Planning:
v Misi unit usaha.
v Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
v Perumusan dan evaluasi program khusus.
v Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen.
v Penganggaran tingkat unit usaha.
v Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.
Corporate Strategic Planning:
v Visi badan usaha.
v Postur strategis dan pedoman perencanaan.
v Misi unit usaha.
v Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
v Perumusan strategi fungsional.
v Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
v Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
v Penganggaran tingkat unit usaha.
v Penganggaran tingkat fungsional.
v Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.
Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit usaha dan badan usaha.
v Company mission.
v Company profile.
v External environment.
v Strategic analysis and choice.
v Long term objective
v Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
v Annual objectives
v Functional strategies.
v Policies
PERBEDAAN ANTARA MANAJEMEN OPERASIONAL DAN PERENCANAAN STRATEGIS
MANAJEMEN OPERASIONAL
1. Menangani sasaran yang didapat dari tujuan yang ditetapkan.
2. Sasaran biasanya disahkan berdasarkan pengalaman yang luas pada masa lalu.
3. Sasaran diperkeci menjadi sub sasaran untuk unit fungsional.
4. Para manajer cenderung untuk diidentifikasi dengan fungsi atau pekerjaan dan lebih banyak menangani sasarannya.
5. Para manajer mendapatkan bukti pekerjaan mereka mencapai tujuan relative dengan segera.
6. Rancangan, baik yang resmi maupun social, dikaitkan pada sasaran operasi.
7. “Peraturan Permainan” telah dipahami benar-benar. Orang yang berpengalaman merasa berwenang dan yakin.
8. Hasil segera nampak, konkrit dan tidak asing
PERENCANAAN STRATEGIS
a. Mengidentfikasi dan mengevaluasi tujuan dan strategi baru.
b. Tujuan dan strategi yang baru dapat diperdebatkan secara panjang lebar; pengalaman didalam organisasi atau perusahaan lainnya mugkin minim sekali.
c. Tujuan biasanya dinilai terutama untuk kepentingan perusahaan.
d. Para manajer membubtuhkan pandangan yang berorientasi pada lingkungan.
e. Bukti jasa dari tujuan atau strategi baru biasanya baru didapatkan setelah beberapa tahun.
f. Rancangan paling-paling dikaitkan dengan rancangan secara longgar.
g.Lapangan usaha baru harus dipertimbangkan. Pengalaman yang lalu mungkin tidak memberikan kewenangan dalam suatu “permainan baru”
h. Isu dan masalahnya abstrak dan dapat tertunda (sampai titik jauh) dan mungkin pula asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar